Selasa, 08 Maret 2011

Tanah dan Nutrisi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis penjatkan kehadirat  Allah SWT  atas segala rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah fisiologi. Selain itu, penulis juga berharap makalah ini dapat menambah informasi kepada kita mengenai “ Tanah dan Nutrisi” bagi tumbuhan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi kebaikan kualitas makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si yang telah mengamanahkan penulisan makalah yang berjudul “Tanah dan Nutrisi” ini sehingga penulis termotivasi untuk mencari sumber-sumber yang relevan.

Medan, 24 Januari 2011
Penulis






DAFTAR ISI

Kata pengantar                                    i
Daftar isi                                        ii
BAB I PENDAHULUAN                                1
a.    Latar belakang                                    1
b.    Tujuan                                     1
c.    Manfaat                                    2
BAB II PEMBAHASAN                                3
a.    Tanah sebagai substrat                            3
1.    Sifat-sifat tanah                                3
2.    Penyerapan unsur hara melalui akar                    4
3.    Faktor yang mempengaruhi penyerapan unsur hara            6
4.    Komponen tanah                                7
b.    Nutrisi pada tumbuhan                            9
1.    Pengelompokan nutrisi pada tumbuhan                    9
2.    Fungsi nutrisi pada tumbuhan                        9
3.    Bahan organik primer                            13

Daftar pustaka        15




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Dalam mempelajari ilmu fisiologi terutama fisiologi tumbuhan kita harus mengetahui apa saja yang diperlukan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Juga bagaimana bahan-bahan yang dibutuhkan tumbuhan tersebut dapat masuk dan terserap dengan baik kedalam tubuh tumbuhan.
Tanah dan nutrisi adalah dua hal yang sangat essensial diperlukan tumbuhan selain faktor-faktor lain. Tanah dan nutrisi adalah dua hal yang saling berkaitan satu sama lain. Tanah diperlukan tumbuhan sebagai tempat hidup (habitat) dimana tumbuhan tersebut ditanam. Namun yang tak kalah penting adalah unsur hara yang terkandung dalam tanah yang diperlukan tumbuhan sebagai nutrisi untuk pertumbuhannya.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tumbuhan menyerap tanah yang mengandung unsur hara dengan berbagai proses. Unsur hara yang diserap juga dengan berbagai bentuk baik ion maupun molekul.
Untuk memahami unsur-unsur hara apa saja yang terdapat dalam tanah, dalam bentuk apa unsur hara tersebut diserap serta bagaimana proses penyerapan unsur hara tersebut kedalam tubuh tumbuhan sehingga nutrisi yang diperlukan tumbuhan dapat terpenuhi, maka penulis menyusun makalah yang berjudul “Tanah dan Nutrisi.”

B.    TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.    Memaparkan tanah sebagai substrat tumbuh tanaman
2.    Mendeskripsikan unsur hara dalam tanah
3.    Memaparkan mekanisme penyerapan unsur hara dalam tanah kedalam tubuh tumbuhan
4.    Memahami nutrisi apa saja yang diperlukan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya.

C.    MANFAAT
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah ;
1.    Sebagai bahan informasi bagi penulis tentang unsur hara dalam tanah serta proses penyerapan unsur hara tersebut.
2.    Sebagai informasi tambahan dalam mata kuliah fisiologi tumbuhan














BAB II
PEMBAHASAN

A.    TANAH SEBAGAI SUBSTRAT
1.    Sifat-sifat tanah

Tanah merupakan suatu sistem koloid yang terdiri atas partikel-partikel yang sangat halus yang disebut misel. Besarnya antara 0,001 sampai 0,1µ. Misel tak dapat kelihatan dengan menggunakan mikroskop biasa. Sistem koloid dapat diketahui dengan efek tyndall. Jika kita mengarahkan sinar akan menembus sistem koloid sebagai suatu berkas. Berkas sinar akan tampak jelas pada system koloid. Sedangkan dalam dengan partikel yang jauh lebih kecil, efek tyndall tidak akan tampak. Partikel dalam larutan lebih kecil dari 0,001µ.
Biasanya misel dalam sistem koloid tidak mempunyai muatan jadi bukan ion. Tetapi misel tanah liat pada umumnya mempunyai muatan negatif sehingga dikelilingi kation-kation seperti Ca2+, K+, Na+, dan H+ .
Kation dari suatu elemen dapat bertukar dengan kation dari elemen lain. Sebenarnya kation yang mengelilingi misel-misel tanah liat itu tidak satu jenis tetapi berbeda jenis dan penggantian ion dapat selalu terjadi. Ion H+  yang paling sulit untuk digantikan sedangkan ion Na+ merupakan ion yang paling mudah untuk digeser kedudukannya. Dimulai dengan yang paling sukar untuk digeser maka urutannya sebagai berikut:
H+ > Ca2+ > Mg2+ > K+ > NH4+ > Na+
Tujuan pemberian pupuk kepada suatu tanah terutama untuk mempengaruhi penggantian ion.
Anion yang banyak terdapat dalam tanah ialah NO3-, SO42-, HCO3-, H2PO4-, dan OH-.

2.    Proses Penyerapan unsur hara melalui akar
Unsur yang tersedia untuk diambil oleh tanaman hanya dalam bentuk kation atau anion dan absorpsi air beserta ion-ion itu dilakukan terutama oleh ujung-ujung akar. Bagian akar yang paling ujung berupa suatu tudung (kaliptra) yang menutupi jaringan meristem. Melalui kaliptra dan daerah meristem ini lah, air dan garam-garam mineral diabsorpsi namun dalam jumlah kecil. Penyerapan terbanyak dilakukan oleh bulu-bulu akar yang berjuta-juta banyaknya.
Muatan anion dan kation didalam dan diluar sel akar berbeda. Perbedaan anion dan kation dalam dan luar sel akar, maka terjadi tukar-menukar ion antara akar dan tanah seperti halnya misel dengan larutan sekitarnya. Jika kation masuk kedalam akar karena tertarik oleh suatu anion, anion dari dalam akar tertarik keluar oleh suatu kation yang terdapat dalam tanah. Misalnya, K+ ion dari garam K2SO4 dapat masuk kedalam sel dengan tidak ditemani SO42-. Masuknya K+ kedalam sel dapat disebabkan oleh tarikan dari OH- sedangkan ion H+ yang tersisa tertarik keluar oleh SO42- hingga tersusun H2SO4 yang mengakibatkan keasaman tanah. Dapat pula terjadi ion NO3- dari Ca(NO3)2 masuk bersama-sama ion H+ dari air sedang ion OH- menggabung Ca2+ hingga terjadi Ca(OH)2 dan ini menyebabkan keadaan tanah menjadi basa. Pertukaran ini dapat berlangsung antara sel dengan larutan tanah dan dapat pula antara sel dengan misel tanah liat yang melekat pada sel itu. Peristiwa ini disebut pertukaran langsung (contact exchange). Ion-ion yang masuk kedalam sel akar harus lebih banyak daripada ion-ion yang keluar sel akar agar isi akar bertambah dan terjadi pertumbuhan tanaman. Jika kation dan anion yang masuk kedalam akar sama jumlahnya dengan anion dan kation yang keluar dari sel akar maka akar tidak akan tambah isinya dan ini berarti tidak akan ada pertumbuhan bagi tanaman.




      Mekanisme penyerapan unsur hara :
1)    Penyerapan pasif
Penyerapan tanpa menggunakan energi hasil metabolism
a)    Difusi bebas
Ion masuk keruang bebas dinding sel dan ruuang antar sel. Mekanisme ini tidak banyak menyerap karena setelah terjadi keseimbangan akan terhenti. Pada difusi bebas, tidak digunakan energi hasil metabolisme karena pergerakan molekul tidak melawan gradien.
b)    Pertukaran ion
Ion yang terserap dipermukaan dinding sel dapat dipertukarkan dengan ion dari larutan atau yang terserap permukaan tanah. Yang dipertukarkan adalah ion H+ dan HCO3-dari sel dengan kation atau anion yang setara. Setiap pemasukan ion positif(kation), dibayar dengan pengeluaran ion negatif (anion). Begitu sebaliknya.
c)    Arus massa
Ion terserap kedalam sel akar mengikuti arus air yang terserap oleh daya isap daun (arus transpirasi). Semakin tinggi intensitas cahaya, semakin tinggi penguapan maka semakin besar arus massa.
d)    Keseimbangan donnan
Mekanisme ini menganggap bahwa didalam sel terdapat ion tetap berupa kation atau anion yang tidak dapat meninggalkan sel. Jika membran plasma permeabel untuk ion maka baik kation mupun anion akan masuk sampai terjadi keseimbangan. Bila ion tetap itu berupa kation, maka sel akan dimasuki anion yang lebih besar. Sebaliknya bila ion tetap itu bermuatan negatif (anion), maka sel akan dimasuki kation yang lebih besar. 


2)    Penyerapan aktif
Penyerapan menggunakan energi metabolisme misalnya ATP.
a)    Teori carrier
Ion dapat menembus membran plasma yang diferensial permeable karena dibantu oleh carrier yaitu senyawa hipotetik yang mengikat ion dipermukaan luar dan melepasnya lagi dibagian dalam membran sel. Untuk dapat membentuk carier ion kompleks diperluka ATP. 
b)    Pompa ion
Masuknya anion terjadi karena melewati pompa sitokrom dengan elektron yang berasal dari proses dehidrogenasi sebagai penukar. Dipermukaan luar  elektron bergabung kembali dengan H+ dan O2 dari luar membentuk air. Sedangkan masuknya kation secara pasif hanya untuk mengimbangi ion yang masuk. Setiap pengeluaran anion, dibayar dengan pemasukan kation.   

3.    Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan unsur hara

a)    Temperatur
Kenaikan temperatur mempercepat penyerapan karena menaikkan kecepatan difusi ion ke akar dan mempercepat respirasi akar. Semakin tinggi temperatur, semakin cepat transpirasi sehingga menaikkan difusi unsur hara dalam bentuk ion ke akar.
b)    Cahaya
Tumbuhan yang hidup pada intensitas cahaya tinggi menyerap ion lebih banyak dari intensitas cahaya rendah. Karena fotosintesis yang lebih besar memberi gula lebih banyak pada akar untuk direspirasi. Cahaya juga berhubungan dengan transpirasi. Semakin tinggi intensitas cahaya, semakin cepat transpirasi sehingga menaikkan difusi unsur hara dalam bentuk ion ke akar.
c)    Aerasi
Aerasi tidak baik menghambat penyerapan karena oksigen diperlukan untuk respirasi dan kenaikan kadar CO2 dapat meracuni akar. aerasi yang baik, mempercepat penyerapan unsur hara.
d)    pH
Pada pH rendah, ion H akan bersaing dengan kation sehingga penyerapan kation terhambat dan penyerapan anion terpacu. Ph yang sesuai mempercepat penyerapan unsur hara.
e)    Interaksi antar ion
Penyerapan ion dipengaruhi ion lain. Pada umumnya ion bervalensi satu lebih mudah diserap daripada ion bervalensi dua.
f)    Pertumbuhan 
Pertumbuhan jaringan akan menambah luas permukaan, menambah jumlah sel, dan menambah carrier. Pertumbuhan juga berarti penambahan bahan organik, ini akan menurunkan kadar zat hara tertentu yang dapat menyebabkan pemacuan penyerapan. Semakin tinggi pertumbuhan, semakin cepat penyerapan.

4.    Komponen tanah
Tanah terdiri dari partikel-partikel yang halus yang berasal dari gumpalan-gumpalan batu. Hujan, angin, sinar matahari serta kegiatan mikroorganisme menyebabkan disintegrasi pada gumpalan-gumpalan tersebut sehingga terjadi partikel-partikel batu yang halus yang merupakan suatu larutan dimana terdapat bahan-bahan mineral seperti oksigen yang penting untuk kehidupan.
Bahan-bahan organik maupun anorganik yang telah mengalami perubahan-perubahan karena pengaruh udara terdapat dilapisan tanah bagian atas yang tebalnya kira-kira 25cm.
Ada 5 komponen-komponen penyusun tanah yaitu :
1.    Bagian-bagian mineral
Berdasarkan besar partikel tanah, bagian mineral tanah dibagi menjadi pasir kasar, pasir halus, lumpur dan tanah liat. Pasir kasar berukuran 2 mm diameternya. Pasir halus berukuran 0,2 mm, lumpur berukuran 0,02 mm serta tanah liat berukuran 0,002 mm.
Elemen yang ada dalam tanah berupa oksida dan derivat-derivat dari sisilium dan aluminium. Banyaknya elemen essensial yang terdapat dilapisan tanah bagian atas pada umumnya persediaannya cukup hanya tidak semua elemen terdapat dalam bentuk yang diserap tumbuhan.Elemen-elemen itu baru ada manfaatnya jika berada dalam bentuk ion-ion.

Berikut ini macam-macam oksida beserta banyaknya oksida tersebut dalam tanah :

Macam oksida    Banyaknya(dalam persen)      
Al2O3    10      
Fe2O3    3,6      
CaO    1,0      
MgO    0,6      
K2O    1,7      
Na2O    1,7      
Mn2O3    0,1      
TiO2    0,9      
P2O5    0,1      
SO3    0,1      
SiO2    76,5   

Dalam tanah yang asam lebih banyak besi yang larut sedangkan dalam tanah alkalis, elemen besi, mangan, tembaga dan seng mudah sekali mengendap dan kemudian tak berguna lagi bagi tumbuhan.

2.    Bagian-bagian zat organik
Zat organik dalam tanah berasal dari penguraian sisa-sisa tanaman dan hewan. Dalam bahan organik inilah terdapat kegiatan bakteri, jamur dan organisme lain yang berjasa dalam siklus perubahan zat dialam. Didaerah tropik, dimana kehidupan mikroorganisme aktif sekali, sisa-sisa bahan organik cepat sekali berubah menjadi zat anorganik. Sehingga jarang kita dapati humus yang tebal.
3.    Bagian air dan larutan tanah
Air dalam tanah mengandung segala macam bahan yang terdapat dalam tanah. Sehingga disebut larutan tanah. Tanah yang terdiri dari partikel besar kurang dapat menahan air daripada tanah yang partikelnya lebih halus. Kita membedakan adanya air yang tidak bebas karena terikat secara kimia pada suatu partikel (air kimia), air yang mengelilingi suatu partikel (air higroskopis), dan air yang mengisi sela-sela diantara partikel (air kapiler).
4.    Bagian udara dalam tanah
Makin besar partikel-partikel tanah, makin banyak udara disela-selanya. Inilah sebabnya, tanah liat tidak mempunyai ventilasi sama sekali.tanah yang baik adalah tanah yang memiliki rongga partikel yang besar dan kecil. Rongga yang besar memberi ventilasi yang cukup. Sedangkan rongga yang kecil dapat menahan air.
5.    Organisme dalam tanah
Tanah berisi mikroorganisme bakteri, ganggang dan jamur. Tanah yang mengandung cukup bahan organik, mempunyai ventilasi yang cukup baik serta mempunyai temperatur sekitar 30 derajat celcius merupakan kondisi yang baik bagi perkembangan bakteri. Bakteri yang menguraikan selulosa dan bakteri yang mengikat nitrogen dari udara bebas serta bakteri itu tergolong bakteri yang menambah suburnya tanah.






B.    NUTRISI PADA TUMBUHAN
1.    Pengelompokan nutrisi pada tumbuhan 

Tanah selain sebagai tempat hidup tumbuhan, juga mengandung unsur hara yang diperlukan tumbuhan sebagai nutrisi bagi pertumbuhannya. Unsur hara yang essensial pada tumbuhan tingkat tinggi dibagi menjadi 2 kelompok :
1.    Unsur hara makro
Unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar. Yang termasuk unsur hara makro adalah C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg.
C, H dan O diserap dalam bentuk molekul C02, H2O dan O2..
N, S dan P diserap dalam bentuk anion NO3, SO4, H2PO4.
K, Ca dan Mg diserap dalam bentuk kation K, Ca, Mg.
2.    Unsur hara mikro
Unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah kecil.
Yang termasuk unsur hara mikro adalah B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn.
Unsur essensial dapat meracuni tumbuhan jika diserap dalam bentuk yang tidak tepat, misalnya CH4, SO2, H2S, dan NH3. Unsur fungsional adalah unsur yang jika diberikan kepada tumbuhan, dapat memperbaiki mutu kehidupan tumbuhan, tetapi jika tidak ada, tumbuhan tidak menunjukkan gejala defisiensi. Yang termasuk unsur fungsional adalah Na, Si, Al dan Co.

2.    Fungsi nutrisi pada tumbuhan
a.    C (carbon)
Carbon , Oksigen dan Hidrogen merupakan bahan baku dalam pembentukan jaringan tubuh tanaman, berada dalam bentuk air, asam karbonat dan gas karbondioksida. Karbon adalah unsur penting sebagai pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik. Unsur Karbon ( C ), ini diserap tanaman dalam bentuk gas  CO2  selanjutnya digunakan dalam proses yang sangat penting yaitu fotosintesis : CO2 + H2O-------> C6H12O6
tanpa gas  CO2  proses tersebut akan terhambat sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman pun akan terhambat. Merupakan penghasil energi utama.
b.    H (Hidrogen)
Hidrogen (H) merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik dan unsur H ini diserap oleh tanaman dalam bentuk H2O.  Esensi unsur ini bagi tanaman adalah pada proses fotosintesis ( CO2 + H2O ----> C6H12O6
 di sini jelas terlihat bahwa, unsur H sama pentingnya dengan unsur C. Merupakan penghasil energi utama.
c.    Oksigen (O)
Oksigen ( O ) juga terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangun bahan organik, diambil oleh tanaman dalam bentuk gas O2 esensi utama dari unsur. Oksigen ini berperan pada proses respirasi. Proses respirasi tanaman adalah proses perombakan gula (karbohidrat) hasil fotosintesis dan hasil akhir dari proses respirasi yaitu terbentuknya ATP yang merupakan sumber energi utama bagi tanaman untuk melakukan semua kegiatan seperti absorbsi, transpirasi, transportasi, pembelahan sel, pembungaan maupun fotosintesis. Oksigen digunakan di mitokondria untuk membantu menghasilkan adenosina trifosfat (ATP) selama fosforilasi oksidatif. Reaksi respirasi aerob ini secara garis besar merupakan kebalikan dari fotosintesis, secara sederhana:
C6H12O6+ 6O2 → 6CO2. Merupakan penghasil energi utama.
d.    Nitrogen (N)
Nitrogen diserap dalam bentuk NO3-  atau NH4+ dari larutan tanah. Fungsi nitrogen adalah sebagai penyusun asam amino, asam nukleat, protein (plasma maupun enzim), klorofil, hormon dan bahan organik lainnya. Berfungsi dalam proses fotosintesis. Asimilasi N tidak dapat dipisahkan dari asimilasi C.
Kekurangan unsur N menyebabkan klorosis pada daun tua, kandungan protein turun, serta pertumbuhan terhambat
e.    Sulfur (S)
Sulfur diserap dalam bentuk SO4. Fungsi sulfur adalah sebagai penyusun asam amino, vitamin, koenzim A dan minyak atsiri. Penting pada pembentukan protein. Karena sulfat merupakan asam keras, setelah diserap dinetralkan oleh ATP membentuk APS atau PAPS.
Kekurangan unsur S dapat menyebabkan klorosis pada daun muda, pertumbuhan terhambat, serta kandungan asam amino tinggi.
f.    Phospor (P)
Phosphor diserap dalam bentuk H2PO4. Fungsi phospor sebagai penyusun membran plasma, asam nukleat, senyawa berenergi (ATP, GTP), fosfolipid, dan monosakarida P pada asimilasi C.
Kekurangan unsur P dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, daun gugur lebih cepat serta diferensiasi jaringan terganggu.
g.    Kalium (K)
Kalium sedikit yang terlarut dalam larutan tanah. K terutama terdapat sebagai bentuk yang dapat ditukar karena terjerap dipermukaan partikel tanah. Kalium merupakan ion yang terdapat bebas dalam vakuola. Mobilitasnya dalam tubuh sangat tinggi. K tidak menjadi penyusun molekul tertentu tetapi berfungsi mengatur keseimbangan air dalam tubuh, berperan dalam sintesis karbohidrat dan protein serta sebagai aktivator berbagai enzim.
Kekurangan kalium menyebabkan pertumbuhan terhambat, nekrosis atau daun kering.
h.    Calcium (Ca)
Didalam tanah umumnya berada dalam bentuk CaCO3 yang mudah dilarutkan dengan pemberian CO2 dalam air. Fungsinya sebagai penyusun dinding sel dan lamella tengah dalam bentuk Ca-pektat, sebagai penetral asam organik, serta aktivator enzim. Mobilitasnya sangat rendah.
Kekurangan unsur Ca dapat menyebabkan daun muda dan meristem menunjukkan pertumbuhan tidak normal, misalnya keriting, nekrosis, serta tangkai daun lemas. 
i.    Magnesium (Mg)
Berasal dari ikatan MgCO3 yang mudah larut. Fungsi terpenting adalah sebagai penyusun klorofil dan berperan dalam transport posfat dalam tubuh. Mobilitasnya dalam tubuh sangat tinggi.
Kekurangan unsur Mg dapat menyebabkan klorosis pada daun tua.
j.    Boron (B)
Boron berfungsi pada translokasi gula dan terlibat pada perkecambahan polen, pada metabolisme N dan keseimbangan redox dalam sel.
k.    Clor (Cl)
Clor berperan dalam fotosintesis, metabolisme karbohidrat, dan mengatur kandungan air sel.


l.    Cuprum (Cu)
Berfungsi sebagai penyusun plastonianin dalam kloroplas, stabilisator klorofil, penyusun enzim oksidase (sitokrom oksidase, polifenol oksidase).
Kekurangan unsur Cu menyebabkan mengisutnya ujung daun dan akhirnya gugur.
m.    Ferum (Fe)
Berfungsi sebagai katalisator sintesis klorofil (bukan peyusun), pembawa oksigen pada proses respirasi. Mobilitasnya rendah.
n.    Mangan (Mn)
Merupakan mikroelemen yang mengaktifkan beberapa enzim seperti dehidrogenase dan karboksilase. Fungsinya serupa dengan fe, katalisator reaksi redox. Kekurangan Mn mempunyai efek yang sama seperti kekurangan Fe dan Mg, yaitu klorosis. Adapula beberapa penyakit defisiensi tertentu yang disebabkan kekurangan unsur ini. Tanah yang agak basa kurang mengandung unsur Mn.
o.    Molybdenum (Mo)
Ialah mikroelemen yang paling sedikit dibutuhkan, penting dalam mereduksi nitrat. Fungsi Mo sebagai penyusun enzim nitrat reduktase dan untuk membentuk bintil akar.
Kekurangan unsur Mo mengakibatkan terganggunya pertumbuhan tanaman. Terlalu banyak Mo juga dapat meracuni tanaman.
p.    Zinc (Zn)
Berfungsi sebagai aktivator enzim karbonik anhidrase yang mengkatalisis reaksi H2O + CO2 serta H+ + HCO3. Enzim ini terdapat dalam kloroplas. Diperlukan pada sintesis triptofan (bahan indol asetat), sebagai aktivator enzim amilum sintetase.
Kekurangan unsur Zn mengakibatkan salah tumbuh pada ujung akar dan akhirnya menghambat pertumbuhan seluruhnya.


3.    Bahan organik primer
1.    Karbohidrat
Merupakan hasil fotosintesis, ditimbun dan digunakan pada respirasi untuk menghasilkan energi atau menjadi penyusun dinding sel.
Karbohidrat dibedakan menjadi :
Monosakarida adalah gula paling sederhana berfungsi sebagai substrat respirasi, dalam bentuk gula posfat menjadi senyawa antara pada respirasi.  Arabinose dan Xylose menjadi penyusun hemiselulosa sedangkan glucose menjadi penyusun amilum dan selulose.
Oligosakarida yang terbanyak dalam bentuk disakarida sukrose. Merupakan bentuk karbohidrat yang ditransport dalam floem.
Polisakarida merupakan senyawa penting sebagai cadangan yaitu amilum dan selulosa.
2.    Lipid
Adalah kelompok senyawa kimia yang sifatnya hidrofob. Umumnya larut dalam bahan pelarut organik dan sedikit larut dalam air. Lipid penting dalam proses fisiologi dan metabolisme karena merupakan senyawa simpanan, komponen membran plasma dan sebagai pelindung permukaan tubuh.
Fosfolipid merupakan komponen membran sel. Struktur paling sederhana adalah asam fosfatidat.
Glikolipid merupakan komponen penting membran kloroplas, tidak mengandung posfat namun karbohidrat.
Lilin merupakan ester asam lemak rantai panjang dengan alkohol, baik alkohol primer maupun sekunder, keton atau alkan. Sebagai pelindung dan pencegah penguapan.
3.    Protein
Struktur protein tergantung asam amino penyusunnya, jumlah serta urutannya dalam polipeptida serta adanya gugus prostetik yang melekat padanya. Ikatan antara peptida dapat berupa ikatan hidrogen, ionik. hidrofobik dan disulfida.
Asam amino merupakan senyawa organik dengan molekul  kecil, dapat bersifat asam atau basa tergantung ph lingkungan. Mempunyai gugus NH dan COOH.
Peptida adalah asam amino yang saling berikatan antara asam amino dengan gugus karboksil asam amino lainnya. Ikatan tersebut dapat berupa dipeptida, tripeptida atau polipeptida.






BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.    Tanah merupakan suatu sistem koloid yang terdiri atas partikel-partikel yang sangat halus yang disebut misel. Besarnya antara 0,001 sampai 0,1µ.
2.    Tanah selain sebagai tempat hidup tumbuhan, juga mengandung unsur hara yang diperlukan tumbuhan sebagai nutrisi bagi pertumbuhannya.
3.    Unsur hara tanah yang dapat diserap tumbuhan adalah unsur hara dalam bentuk ion baik anion maupun kation.
4.    Faktor yang mempengaruhi penyerapan unsur hara oleh akar yaitu :
a.    Temperatur
b.    Cahaya
c.    Aerasi
d.    pH
e.    Interaksi antar ion
f.    Pertumbuhan
5.    Unsur hara sebagai nutrisi bagi tumbuhan dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu : 
a.    Unsur hara makro
Unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar. Yang termasuk unsur hara makro adalah C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg.
b.    Unsur hara mikro
Unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah kecil.
Yang termasuk unsur hara mikro adalah B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo.
DAFTAR PUSTAKA

Juli dechorgan, Chi Tam Nguyen2, Patrick Armengaud, Mathieu Jossier, Eugene Diatloff, Sophie Filleur and Françoise Daniel-Vedele1. From the soil to the seeds: the long journey of nitrate in plant. 2010.
Masanori Izumi, Shinya Wada, Amane Makino and Hiroyuki Ishida. The Autophagic Degradation of Chloroplasts via Rubisco-Containing Bodies Is Specifically Linked to Leaf Carbon Status But Not Nitrogen Status in Arabidopsis. Department of Applied Plant Science, Graduate School of Agricultural Sciences, Tohoku University, Tsutsumidori-Amamiyamachi, Aoba-ku, Sendai 981–8555. Japan. 2009.
Patrick Armengaud, Ronan Sulpice, Anthony J. Miller, Mark Stitt, Anna Amtmann, and Yves Gibon2. Multilevel Analysis of Primary Metabolism ProvidesNew Insights into the Role of Potassium Nutrition for Glycolysis and Nitrogen Assimilation Arabidopsis Roots1. Plant Science Group, Faculty of Biomedical and Life Sciences, University of Glasgow, G128QQ Glasgow, United Kingdom. 2009.
Robin J. Horst, Gunther Doehlemann, Ramon Wahl, Jörg Hofmann, Alfred Schmiedl, Regine Kahmann, Jörg Kämper, Uwe Sonnewald and Lars M. Voll* Ustilago maydis Infection Strongly Alters Organic Nitrogen Allocation in Maize and Stimulates Productivity of Systemic Source Leave. Friedrich-Alexander-Universität Erlangen-Nürnberg, Lehrstuhl für Biochemie, 91058 Erlangen, Germany (R.J.H., J.H., A.S., U.S., L.M.V.); Max Planck Institute for Terrestrial Microbiology, D–35043 Marburg, Germany (G.D., R.K.); and University of Karlsruhe, Institute of Applied Biosciences, Department of Genetics, 76187 Karlsruhe, Germany. 2009
Qiumin Tan, Lizhi Zhang, Jan Grant, Pauline Cooper, and Mechthild Tegeder. Increased Phloem Transport of S-MethylmethioninePositively Affects Sulfur and Nitrogen Metabolism and Seed Development in Pea Plants1. School of Biological Sciences, Center for Reproductive Biology, Washington State University, New Zealand. 2009.


Dwijoseputro, D. 1988. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT. Gramedia    Jakarta.
Harahap, F dan Nusyirwan. 2007. Fisiologi Tumbuhan, Suatu Pengantar. UNIMED Press Medan.
Salisbury, F.B and Ross, C. 1984. Plant Phisiology. Third plant. Penerbit PT. Gramedia Jakarta.
Santosa. 1990. Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Tim Kimia Dasar. Penuntun Belajar Kimia Dasar. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Medan.















Tugas  Mata Kuliah Fisiologi
TANAH DAN NUTRISI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
ASWARINA NASUTION
8106173023



PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2010/2011

Hasil diskusi
1.    Pada powerpoint dijelaskan mengenai difusi sebagai salah satu transport unsur hara. Bagaimana dengan osmosis?(khairiah ata)
Jwb : pada penyerapan unsure hara oleh akar tanaman juga terjadi proses osmosis. Yaitu perpindahan molekul air dari larutan berkonsentrasi tinggi yaitu tanah ke larutan berkonsentrasi rendah yaitu akar tanaman.
2.    Mengapa tanaman insektivora(venus) tidak dapat hidup dimana saja namun didaerah tertentu saja?apakah ada hubungannya dengan unsur hara dalam tanah?(fajar)
Jwb : tanaman insektivora merupakan tanaman heterotrof. Untuk memenuhi kebutuhan nitrogen, tanaman ini memperolehnya dari serangga. Oleh karena itu tanaman ini mampu hidup di tanah yang miskin oksigen.
3.    Bagaimana tanaman kaktus memperoleh unsur hara didaerah gurun?(ivawani)
Jwb : dengan beradaptasi berupa akar yang panjang untuk memperoleh air dan unsur hara dari tempat yang jauh. Daun bermodifikasi menjadi duri untuk mengurangi penguapan.
4.    Bagaimana mekanisme penyerapan aktif dengan teori carrier?spesies bakteri apa yang membantu pengikatan nitrogen?(bu Valensi)
Jwb : membran sel akar bersifat selektif permeabel. Molekul yang tidak dapat melewati membran harus menggunakan protein carrier untuk dapat melewati membran sel tersebut. Proses ini membutuhkan energi.
Bakteri nitrosomonas dan nitrosococcus membantu pengikatan nitrogen dalam tanah.
5.    Beraupa kondisi optimal tumbuhan dapat hidup di suatu habitat?(irwansyah)
Jwb : batas kondisi optimal tumbuhan dapat hidup di daerah tropis adalah 5,6 untuk ph. Kondisi optimal berbeda-beda pada setiap tumbuhan. Threshold (ambang batas/batas makhluk hidup paling akhir bertahan) adalah 4,8-5,6(ph).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar